Sabtu, 06 Juni 2009

Ari Riwayatmu Kini

ARI tertunduk lesu di ruang tahanan Kejaksaan Negeri Bandar Lampung. Menempati ruangan tanpa jendela berukuran sekitar sembilan meter persegi bersama seorang terdakwa. Ia memakai baju gamis dan peci, sama seperti pesakitan lainnya.

Dengan langkah gontai diikuti petugas dari kejaksaan dan kepolisian berjalan menuju poliklinik. Ia dibesuk kawan lama. Seorang kawan yang peduli akan nasib Ari. Di dalam poliklinik terlihat diantaranya bermain kode. Mereka berbicara sangat pelan supaya tidak ketahuan pihak kepolisian dan kejaksaan.

Didalam poliklinik tidak hanya Ari, tapi empat tersangka lain yang juga sedang dibesuk. Mereka tak saling tegur sapa.

Selasa siang (19/5) Jamhari baru saja dipindahkan usai menjalani penyidikan di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung. Kejati melimpahkan Ari ke Kejari dengan disertai berkas dakwaan atas kepemilikan inex. Ia ditangkap sekitar dua bulan yang lalu di dalam sebuah diskotik

Jamhari hanya berbicara seperlunya. Terkadang tersenyum meski ada kesan dipaksakan. Hari itu belum ada satupun sanak keluarga yang menjenguknya.

Berbeda dengan nasib tersangka lain yang ditemui sanak keluarga. Mereka tercukupi secara perut dan ada teman bicara.

Ari merasa lapar dan belum makan siang dari pagi sampai siang. Sebelum kita pergi, ia berpesan untuk dibelikan nasi padang.

Dari temannya diketahui bahwa profesi Ari dulunya adalah wartawan. Ia tak menyangka kalau temannya yang pendiam akan berurusan dengan hukum karena narkoba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalau Kamu Percaya Bahwa Hidup Adalah Simbol-Simbol Lihatlah.................