Teringat beberapa anak yang sedang mengikuti pendidikan dan latihan survival saya jadi ingat kalau dulu saya pernah seperti mereka. Melihat mereka yang kesakitan, kelelahan, sampai terkadang hilang kesadaran. Ada juga seorang kawan yang bilang memasuki hari ketiga sampai hari kesepuluh peserta diklat mirip anak autis.
Anak-anak yang mengalami gangguan atau kesulitan dalam bersosialisasi dengan yang lain. Seolah memasuki dunia yang berbeda, semua menyeramkan dan menyedihkan. Hidup seperti dalam cengkraman tatanan yang serba sulit dan tak pasti, tak tahu kapan kita bisa istirahat, makan, minum atau menikmati hidup. Semua dalam bayang-bayang gelap, kita harus waspada bila ingin selamat.
Perlakuan yang tidak menyenangkan, itu yang pertama harus diterima dan dirasakan peserta. Bahwa dunia tak seindah apa yang dipikirkan. Perlu banyak persiapan bila kita ingin hidup aman dan tentram. Ada keahlian yang harus dimiliki untuk tetap bertahan hidup.
Waktu berjalan seolah tak ada akhir kecuali keyakinan bahwa semua akan indah pada waktunya. Tak bisa menentukan hari ini hari apa atau jam berapa, semua sama saja tak ada tanda-tanda yang bisa menyelamatkan diri kita kecuali daya tahan kita. Tak perlu kekuatan besar yang penting bisa menjaga bahwa kita dalam keadaan sadar sepenuhnya.
Selama menjalani diklat yang ada hanya penyesalan kenapa dulu secara sadar saya memasukan diri kita pada ruang dan tempat yang tidak mengenakan. Sama seperti itu mungkin dalam hidup kita pernah menyesal kenapa kita mesti ada dan menjalani hal yang tidak menyenagkan dalam hidup. Tapi semua itu akan terbantahkan bila telah berakhir. Selesai diklat kita akan orgasme, bahwa kita telah melalui satu tahapan yang sangat sulit dalam hidup. Tidak semua orang mampu melaluinya tapi kita memilih untuk melaluinya secara sengaja dan sadar.
Sama seperti itu, kelak bila kita tua pasti akan tersenyum bangga dan bahagia bahwa kita telah pernah hidup. Berbuat banyak hal, memberi manfaat dan kenangan yang tak pantas dilupakan.
Saat ini mungkin kita belum merasakan orgasme tersebut karena kita baru berproses. Tunggu saatnya selesai proses dan kita tuai hasil yang telah kita lalui dalam perjalanan hati dan pikiran.
Minggu, 07 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kalau Kamu Percaya Bahwa Hidup Adalah Simbol-Simbol Lihatlah.................