Minggu, 07 Juni 2009

Menanti Kelahiran Untuk Persiapan Dewasa

Meski saya laki-laki, saya sependapat kalau momen menjelang kelahiran sebagai masa yang sangat menegangkan. Masa-masa yang sangat krusial akan suatu nasib. Si jabang bayi akan lahir selamat sehat dan normal atau ia akan lahir dengan keadaan cacat, tidak sempurna atau sakit-sakitan.
Perasaan yang dialami bukan saja oleh si ibu yang akan melahirkan tapi juga oleh orang-orang yang ada disekitarnya. Rasa senang akan kelahiran anggota baru dibarengi dengan ketakutan kalau-kalau terjadi sesuatu kepadanya. Semua perasaan campur aduk jadi satu hingga kita sulit mengungkapkan dalam kata-kata.
Hal ini terjadi bukan hanya pada kelahiran pertama, kedua atau keberapa. Semua sama menegangkan, adanya perasaan tidak menentu.
Kelahiran si jabang bayi memberi harapan baru. Harapan akan masa depan yang lebih baik, lebih cerah, lebih jelas dan memberi manfaat pada orang-orang yang ada di sekitarnya.
Memberi perubahan dalam setiap masa. Dimulai dari kelahiran, tumbuh besar untuk menjadi dewasa. Mencapai kemapanan secara penuh lahir batin penuh keseimbangan. Memang sulit untuk besar dan dewasa tapi itu bukan sesuatu yang tidak mungkin diraih. Perlunya daya upaya, totalitas dalam setiap penyelesaian masalah yang ada. Bukan menghindar karena itu hanya akan menunda masalah sebab. Menyelesaikan masalah saat ini dengan berpikir jauh kedepan sehingga kelak tidak akan timbul lagi.
Belajar dari apa yang telah dilakukan orang lain. Benar bila pengalaman adalah guru yang paling berharga tapi alangkah cerdiknya bila kita bisa menyelesaikan masalah dari kesalahan orang lain.
Perlu juga kita mengalami kegagalan karena hal itu akan membuat kita senantiasa rendah hati bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang sempurna. Tak ada nilai seratus persen untuk manusia karena itu hanya milik Tuhan.
Apa yang kita anggap benar saat ini belum tentu bagi anak cucu kita kelak. Tak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri. Semua dinamis kalau kita ingin merasa hidup. Apa yang kita lakukan harus lebih baik dari hari kemarin. Ada sebuah usaha untuk belajar menjadi lebih baik dan menjadi manusia pembelajar.
Sudah bukan saatnya hanya menunggu petunjuk tentang apa yang harus kita lakukan untuk menyongsong masa depan. Saatnya bagi kita untuk menyiapkan jalur yang akan kita lalui. Jalur yang berbeda, dengan pertimbangan ada unsur mendidik dan membuat kita menikmati apa yang kita lakukan, lebih menyenangkan bukan asal sampai tujuan tapi bikin hidup lebih hidup.
Untuk tumbuh besar dan dewasa memang tidak semudah membalik telapak tangan tapi semua masih mungkin selama ada keyakinan bahwa kita hidup bukan hanya untuk diri sendiri tapi lebih berorientasi memberi manfaat bagi orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalau Kamu Percaya Bahwa Hidup Adalah Simbol-Simbol Lihatlah.................